Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pematangsiantar berperan sebagai narasumber dalam kegiatan Pengembangan Kompetensi Guru PAUD Holistik Integratif Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar di Aula Dinas Pendidikan, Jalan Merdeka No. 230, Pematangsiantar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas guru PAUD dalam memberikan layanan pendidikan anak usia dini yang menyeluruh, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, serta perlindungan anak.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga batch, yaitu:

• Batch 1: 6–9 Oktober 2025

• Batch 2: 13–16 Oktober 2025

• Batch 3: 20–23 Oktober 2025

Setiap batch diikuti oleh para pendidik PAUD dari berbagai kecamatan di Kota Pematangsiantar. Para peserta mendapatkan berbagai materi dari sejumlah narasumber lintas perangkat daerah dan lembaga mitra, termasuk TP-PKK, Dinas Kesehatan, Dinas P2KB, BPMP Sumatera Utara, dan Tanoto Foundation.

Bappeda Kota Pematangsiantar sendiri menjadi narasumber melalui Yulia Minarma Pohan, S.Pt., M.T., Kepala Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya, dengan membawakan dua materi penting, yaitu:

1. Rencana Tindak Lanjut Layanan Perlindungan, Pengasuhan, dan Kesejahteraan di Satuan PAUD, dan

2. Rencana Tindak Lanjut Kerjasama Kemitraan Orangtua dan Guru dalam Pengasuhan Anak.

Melalui kedua materi tersebut, Bappeda menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Kegiatan berlangsung aktif dan interaktif dengan sesi diskusi serta penyusunan rencana tindak lanjut oleh para peserta. Bappeda Kota Pematangsiantar berharap, melalui pelaksanaan kegiatan ini, seluruh pihak yang terlibat dapat memperkuat koordinasi dalam mendukung implementasi PAUD Holistik Integratif di daerah.

Dengan keterlibatan sebagai narasumber, Bappeda Kota Pematangsiantar terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini, sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inklusif.